Protected by Copyscape Online Infringement Detector

Monday, April 20, 2009

Kisah dari Negeri Antah Berantah…

alkisah di sebuah negeri nun jauh disana sedang berlangsung perhelatan besar dunia Pendidikan
negeri tersebut sedang repot menggelar hajat yang dinamakan Ujian Negeri (disingkat UN ;D)
dahulu perhelatan ini belum bernama UN tapi bernama Evaluasi Pendidikan, kemudian berubah menjadi, bla…bla…bla…
(saking terlalu sering berubah sampai tidak terekam di arsip penulis yg minim ;p)

semua pihak di buat repot dan sibuk oleh perhelatan Negeri itu…
namun, ada cerita miris di balik perhelatan nan megah itu (menghabiskan dana yang tidak sedikit tentunya!)
dahulu kejujuran menjadi bagian yang tak terpisahkan dari negeri tersebut!
kejujuran bagaikan bayangan gelap yang tak dapat dipisahkan dari malam
dahulu, perhelatan akbar ini tidak terlalu diributkan seperti belakangan ini
walau setiap kebijakan Negeri Antah Berantah selalu diliputi pro & kontra tapi perhelatan ini dahulu dianggap sebagai proses pembelajaran…

seiring berjalannya waktu banyak perubahan terhadap proses evaluasi akhir dunia pendidikan tersebut,,,
ketika proses yang dijalankan di masing” institusi pendidikan berbeda…
namun, untuk melihat hasil semua proses yang berbeda tersebut diukur dengan instrumen yang sama!
protes pun datang silih berganti…

cerita tak sedap mulai bergulir, banyak pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen ini…
Negeri Antah Berantah mulai diracuni oleh pikiran-pikiran picik para pencari keuntungan…
Obral kejujuran dan moral pun dimulai…
banyak yang menggadaikan harga diri demi untuk langsung mendapatkan wild card dari proses evaluasi Pendidikan ini…

dahulu, kala digelar perhelatan yang serupa tapi tak sama ‘kelicikan-kelicikan’ hanya di rancang sebatas wacana di pikiran mereka yang berusahan meredam tingkat stres yang datang mendesak…
ya hanya sebatas wacana tuk kemudian ditertawakan di akhir hari…
sekilas kutipan ide licik para Terdidik di Negeri Antah Berantah:
“gimana yach caranya biar bisa lulus UN?”
“kita harus bekerja sama, kawan!”
“gak mungkin, kan kita diawasi oleh para pengawas dari tempat lain!”
“kita buat mereka lengah aja!”
“gimana caranya membuat pengawas UN lengah?”
“hemm, coba kita siapkan koran, makanan camilan, atau apa saja yang bisa mengalihkan perhatian pengawas dari kita!”
“wah benar juga tuh, kalo pengawasnya meleng khan kita bisa kerja sama”
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

usul demi usul terus digulirkan hingga hari H pelaksanaan pun tiba…
tapi ternyata Negeri Antah Berantah masih diselimuti kejujuran…
para Terdidik dengan beribu usul liciknya, berusaha sekuat tenaga mengandalkan kemampuan mereka sendiri!
karena mereka mampu menghargai jerih payah mereka berproses selama tahunan!
mereka tak ingin proses penuh kenangan yang mereka jalani dinodai oleh hitungan hari bahkan jam saja…

tahun bergulir, kebijakan Pendidikan Negeri Antah Berantah kerap berubah sesuai dengan kehadiran para pembuat kebijakan baru…

Tahun ini perhelatan akbar dunia pendidikan itu kembali digelar…
kali ini bukan hanya para Terdidik yang kalang kabut mempersiapkan diri dengan syarat-syarat kelulusan yang cukup membuat mereka kehilangan semangat jiwa muda tuk selalu tersenyum ceria!!!

para orang tua ikut repot dengan berbagai persiapan!
mulai dari mendaftarkan anaknya ikut les sana-sini hingga yang dengan sepenuh hati turun membantu sang buah hati menyiapkan amunisi perang melawan UN!
beberapa orang tua yang kalap menyerahkan sepenuhnya persiapan anak kepada para Pendidik!
ada juga yang ikut browsing kesana-kemari mencari tetesan-tetesan soal yang bocor!
tak jarang yang mengusulkan “ide gila untuk mencari win-win solution bagi anak mereka dengan pihak pengawas dan Pendidik!
(gamblangnya, keluar usul-usul bekerjasama dengan pihak pengawas untuk membantu memberi cipratan jawaban-terkadang bukan hanya cipratan tapi jaminan kepastian kebenaran!?!-dengan janji-janji manis tambahan insentif menggiurkan ;D)

para Pendidik pun kebagian bingung dan pusing dengan pola-pola kelulusan UN yang kembali berubah, berbagai formula di racik untuk membantu persiapan anak menyambut hari perhelatan itu…

namun, kisah ini terasa biasa saja saat formula-formula racikan masih sesuai dosis dan takaran ;D
sebelum akhirnya, beberapa Pendidik yang kehilangan akal sehatnya memberikan wejangan-wejangan menyambut UN dengan cara-cara asing di mata dunia Pendidikan!
ketika pendidikan yang digelar selalu digaungkan berorientasi proses bukan hasil!
namun, akhirnya perhelatan akbar ini mengacaukan sistem proses yang diusung dunia pendidikan!
ketika tahun-tahun perjuangan terpaksa terhenti oleh waktu sekejab,!
jadwal yang tak sampai membuat kalender penuh!
Pendidik yang sudah keracunan (akibat formula racikan sendiri yang over dosis ;p) itu, memberi alternatif-alternatif licik, yang tidak khan pernah terbayangkan keluar dari mulut para Pendidik yang kerap mengagungkan orientasi proses:
pas UN kalian gak boleh pelit! harus bagi-bagi jawaban sama sesama teman!
yuk sama-sama kita bagi tugas, siapa yang harus belajar untuk pelajaran A dan siapa yang belajar peljaran B!
yang jadi MASTER (menguasai satu pelajaran tertentu!) gak boleh pelit! sebab yang dulu-dulu gagal UN karena mereke KePDan ngerjain sendiri! mereka gak mau ikhtiar mencari jawaban ke temannya!
(masyaAllah, hanya bisa mengurut dada kala mendengar pernyataan tersebut dari mulut mulia seorang Pendidik! ikhtiar disamaartikan sebagai usaha tak kenal putus asa mencari jawaban soal dengan cara apapun! ya cara apapun termasuk cara-cara yang tidak halal! naif memang komentar penulis! pasti ditanya balik memang tidak pernah terjebak dalam situasi seperti itu?!? tapi kala usul itu keluar dari mulut seorang Pendidik??? kemana orientasi proses yang selama ini di dengung-dengungkan?!? contoh simpel: '”jangan pikirin jawabannya benar atau salah dulu yang penting kamu paham caranya!”-sepertinya ungkapan ini yang membuat para Pendidik terlihat berwibawa dan mulia ;D)
kalo perlu bawa handphone buat saling berbagi jawaban!
biar gak ketauan handphonenya yang murid putri pake kerudung aja, terus hapenya ditaro di kantong biar gak ketauan!
“pokoknya kalian harus bekerjasama jangan sampe ada yang pelit!”
(duh Gusti apa sich sebenarnya tujuan perhelatan akbar ini kalau malah hanya menebar virus-virus kelicikan???!)

sebuah renungan tentang sebuah sistem yang membuat jantung berdebar tanpa henti bagi mereka semua yang terlibat…
(gak da sistem yang salah yang ada orang yang membuat sistem itu yang perlu dikoreksi! coz sistem gak terjadi secara abrakadabra alakazam tapi terjadi lewat pemikiran kritis, analisa kebutuhan de el el proses lainnya!)

bukan hanya para lakon utama yang kebakaran jenggot tapi para pendidik selaku lapis kedua penanaman moral (setelah orang tua dan rumah tentunya n_n) merasa seperti dikejar hantu!
ungkapan-ungkapan AJAIB yang ANEH tapi NYATA pun dikeluarkan!

untung kisah ini hanya ada di Negeri Antah Berantah, bukan di Negeri Indonesia Raya ku! ^O^
moga kejadian di negeri tetangga ini jadi bahan renungan mendalam bagi tiap sendi lakon Pendidikan di Indonesia n_n
semoga perhelatan Pendidikan yang sedang berlangsung di Negeri tercinta ini berakhir dengan INDAH ^^
semoga banyak kutipan-kutipan makna yang bisa dipetik dan mampu membuat tiap pelaku makin bijaksana menyikapi kehidupan!
sebab hidup adalah belajar dan belajar adalah bagian terpenting dari PENDIDIKAN ;D
jangan pernah menyalahkan sistem karena sistem itu ciptaan manusia dan bisa di buat lebih manusiawi ;D

_moga Allah senantiasa tuntun kita berjalan di rel kebenaran, amin –o-_

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...