Thursday, March 24, 2011

sampai kapan?

hay, sampai kapan?
besok?
lusa?
tiga hari lagi?
minggu depan?
dua minggu lagi?
atau malah bulan depan?

hay, sampai kapan?
seharusnya kamu yang paling tahu!
aku gag suka nunggu!
aku gag mahir bersabar!

hay, sampai kapan?
tentukan segera!
akhir kisah ini!
atau
sebuah babak baru!
sebuah konflik baru!
tambahkan tokoh baru bila perlu!

hay, sampai kapan?
kamu mau jujur tentang apa yang terjadi...
kamu mau jujur tentang rasa yang tertinggal...
kamu mau jujur tentang asa yang hilang...

hay, sampai kapan?
aku tersesat dalam labirin keraguan...
aku merintih dalam kesepian...

hay, sampai kapan?
menanti,
sebuah epilog...
munculnya credit title...
dan turunnya tirai hitam itu...

jadi, segeralah tekan tombol fast forward itu
agar tak perlu ada kesedihan yang prematur....

from here




4 comments:

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

dalem kata-katanya.... gw malah kebayang gadis yang gw suka waktu baca puisi ini... nyaris sama dengan yang gw alami. sumpah.... ^^

andri K wahab said...

berkunjung...

semoga lekas terjawab segala tanya itu yh...^_^

vmee said...

@Noeel: en den hasil akhirny gmana??? mungkin bs jd jawaban bwt cerita yg ini, hehehehe ;D

@Andri: thanx 4 reading ^^ dtunggu kunjungan" brikutnya ;D

Anonymous said...

Woow....
Sekedar rentetan huruf or kisah nyata?