deretan aksara tak kuasa menjelma,
luruh merintih kian usang tak bermakna,
mencoba bersembunyi di balik sayap-sayap kata,
namun akhirnya tak kuasa meredam gejolak yang ada...
argh,,,
ego melarang tuk ucap gelitik rasa yang kian meraja,
tak pelak lagi pertarungan terjadi....
ayolah!
ini bukan rasa tak bernama!
bukan pula,
gejolak tak bertuan!
detak yang berdetik pun tahu,
rasa ini nyata bukan rekayasa!
semacam reaksi kimia dari cerita yang tersisa...
hmm....
ya................
ternyata,
ini memang rasa Rindu!
bukan!
bukan Rindu Tak Bertuan!!!
ini memang rindu,
rindu si merah pada si biru,
rindu si bantet pada si bogel,
from here |
rindu si mbak penjual donat pada sang jagoan!